Rabu, 16 Desember 2009

Mujizat kesembuhan

Nama anak ku Raphaella Jessica Kusnardi lahir 3 juni 2009….


Pada tanggal 6 Oktober 2009 dirawat di Rumah Sakit didiagnosa Hipertensi Pulmonalis (HP) dan PDA. Ia dicurigai menderita HP Primer, yang secara kedokteran tidak bisa di obati kalaupun ada mungkin obatnya transplantasi paru. Selama 2 minggu di rawat keadaannya semakin memburuk hingga tanggal 19 Oktober 2009 terpaksa di masukkan ke ruangan ICU. Paru-paru nya mulai mengalami infeksi yang tidak berkesudahan, hasil rontgen dadanya selalu tidak baik. Sampai saat ini operasi PDA sangat tidak mungkin di lakukan, karena aliran darah yang melewati PDA nya masih 2 arah sehingga jika di operasi justru akan semakin memperburuk keadaan HP nya.


Sekitar tanggal 30 Oktober keadaannya semakin memburuk, dimana ia di haruskan untuk tidur terus karena diwaktu ia bangun kondisinya akan drop, kadar oksigen dalam darahnya akan langsung turun terus.

Kami semakin berpasrah diri kepada Tuhan. Dokter mengatakan kondisinya sangat sulit dan meminta kami banyak berdoa.

YA, hanya doa yang bisa kami lakukan, semuanya sudah di luar kemampuan manusia.

Aku hanya bisa berdoa dan berharap Tuhan menyembuhkannya. Selama anakku sakit aku selalu tiap hari pergi gereja dan adorasi hati kudus Yesus. Dan aku percaya Tuhan akan mengabulkan doa ku.Suatu hari tanpa sengaja (kini kami percaya hal ini bukan tanpa sengaja, tapi memang sudah menjadi rancangan Tuhan) aku membaca selebaran healing prayer yang dibawakan Fr Gino Henriques CSsR dan aku terpikir bahwa aku harus mencari beliau agar mau mendoakan anakku.

Dan akhirnya tanggal 8 November 2009 suamiku ikut healing prayer itu pada pertemuan itu ia mendapatkan jamahan langsung “Jangan takut, Tuhan bersama mu, engkau pasti kuat”, pada waktu pulang suamiku menyempatkan diri bertemu dengan Fr Gino untuk memberikan foto Raphaella, mohon bantuan doa.


Tanggal 9 November 2009, kami mulai diberitahukan kemungkinan bagi Raphaella untuk di operasi jantungnya, tapi kami masih harus menunggu diagnosa lanjutan.

Sore hari tanggal 9 November 2009, kembali suamiku mengikuti healing prayer Frater Fr Gino disana dikatakan ada seorang bayi laki- laki yang sakit jantung sedang kritis sedang dijamah oleh Yesus dan aku dan suamiku berpikir itu pasti anak kami walaupun dikatakan bayi nya laki- laki kami percaya Yesus pasti mendengarkan doa kami.


Tenyata terjawab doa sudah doa kami hasil test darah, echo, dan rontgen anakku membaik, infeksi paru-parunya hilang dan darah yang dulunya darah kotor bercampur darah bersih tidak lagi bercampur dan akhirnya dokter memutuskan untuk operasi PDA nya yang sebelum kata dokter tidak boleh ditutup karena membantu HPnya .

Namun demikian dokter mengatakan dengan operasi tidak berarti dia sembuh karena permasalahan utamanya tidak terletak disana, hanya saja di harapkan dengan di tutupnya PDA, darah yang membanjiri paru-paru bisa berkurang sehingga infeksi pada parunya bisa berkurang.


Ditengah kebingungan aku diajak saudaraku untuk pergi healing prayer yang diadakan di Bali oleh Fra Elia (http://www.fra-elia.com/) 12-14 November 2009, namun itu adalah keputusan tersulit yang harus ku ambil karena anakku akan dioperasi tanggal 13 November 2009 terpaksa harus ku tinggalkan dan juga aku mempunyai masalah yang cukup rumit dengan biaya kesana, di tambah lagi cuti ku berakhir tanggal 10 November2009 sehingga aku di HARUS kan masuk kerja tanggal 11 November 2009, jika tidak aku terancam di PHK dan biaya operasi tidak akan di tanggung tempat kerja. Aku benar-benar dihadapi masalah yang besar dan aku menangis keadaanku yang sulit dan butuh bantuan biaya operasi anakku. Dan akhirnya aku memutuskan meninggalkan ke 2 masalah itu ( anak yang lagi di icu yang akan dioperasi dan pekerjaan), aku bertekad kuserahkan semua di tangan Tuhan, aku datang menghadapNya dengan mengorbankan semua yang ku punya dan aku mencari dimana aku bisa mendekatkan diri dengan Tuhan.


Akhirnya aku pergi ke Bali disana aku percaya anakku akan disembuhkan. Pada 13 November 2009 (hari yang sama dengan operasi Raphaella) aku bertemu Fra Elia, aku mendapatkan jawaban sewaktu kepalaku dipegang fra Elia, Tuhan berkata dalam hatiku bahwa “anakku akan sembuh, seiring dengan pertumbuhannya ia akan sembuh dengan sendirinya” dan kemudian kata-kata itu di ucapkan kembali oleh penterjemah bahasa dari Fra Elia (karena Fra Elia berbahasa Italia). Dan aku percaya itu pasti benar.

Dan akhirnya aku sewaktu disana mendapatkan berita bahwa anakku operasinya berhasil aku sangat senang sekali.


Tanggal 16 November 2009, anakku sudah di sadarkan dari tidurnya, pada saat jam kunjung betapa bahaginya aku melihat anakku sudah aktif kembali, keadaan yang 180derajat dengan kondisi sebelum operasi.

Bukan hanya itu 10 hari kemudian dokter juga mencoba melepas ventilator yang sudah 1 bulan lebih dipakai anakku dan mencoba memakai nasal c-prep ternyata anakku bisa tahan bukan hanya itu dalam waktu beberapa hari anakku juga bisa melepas nasal c-prep dan hanya memakai oksigen biasa lewat hidung dan makan lewat sonde. Sehingga anakku bisa keluar dari ICU, ya dia dirawat selama 1,5 bulan di ICU. Melihat hasil yang begitu bagus banyak yang terkagum-kagum, karena tidak menyangka hasilnya akan sejauh itu. Bahkan yang awalnya ada yang meragukan Raphaella bisa lepas dari Ventilator. Terlebih lagi ada yang menduga bahwa Raphaella tidak akan bertahan lama. Betapa besarnya karya mu Tuhan.

Tuhan tidak hanya bekerja sampai disitu. Ternyata anak ku juga bisa lepas oksigen dan makan lewat botol susu sendiri. Dan akhirnya tanggal 10 des 2009 anakku bisa pulang ke rumah.


Aku percaya bahwa Tuhan selalu ada disisi kita diwaktu kita sangat membutuhkannya…Dan aku mengajak kita semua untuk selalu berdoa dan terutama doa rosario harus dilakukan setiap hari dengan mendekatkan diri ke Bunda Maria berarti kita juga mendekatkan diri pada Yesus.

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan untuk KASIH NYA yang besar dan tak bertepi,

juga syukur kami ucapkan kepada Tuhan karena telah menghadirkan orang-orang berikut ini dalam hidup kami mereka telah membantu menguatkan kami : Bpk. Kemal Wijaya yang selalu membimbing iman kami, Romo Tonny Janga CP dan Romo Yanuarius Mali SVD yang bersedia datang pada saat putri kami di ICU, Romo Marius CP, Romo Ignatius Widodo SMM, Romo Chris CP, Romo Johan Verbeg CP, dan para suster-suster SND yang secara khusus mendoakan putri kami. Juga kepada saudara-saudara serta teman-teman semua.

Ucapan syukur kami ucapkan untuk terkabulnya Doa Novena 3 Salam Maria, Novena Hati Kudus Yesus, Novena Yudas Tadeus, Doa Rosario, Doa Rosario Pembebasan.

Kesaksiaan ini kami persembahkan kepada Tuhan sebagai ungkapan terimakasih kami, dan supaya kesaksian ini pun mengagungkan karya besarNya. Kami percaya akan semakin banyak orang yang percaya dan yang di selamatkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar